Seni merupakan hasil ungkapan rasa keindahan, sedih ,
gembira dan lainnya . Yang wujudnya dapat berupa lukisan , pahatan ,
grafis , tari , musik , dan lainnya . Macam aliran seni antara lain ,
Klasisisme , Romatisme , Naturalisme , Realisme , Ekspresionisme , dan
Impresionisme.
1. Klasisisme disebut juga neoklasisme yaitu , aliran
seni rupa , bangunan, tata ruang , dan sastra yang mengacu pada bentuk
yang antik / klasik.
2. Naturalisme , berupaya menerapkan pandangan ilmiah mengenai seni , dan filsafat.
3. Realisme merupakan aliran yang muncul dari Romantisme , Realisme menunjukkan hal- hal yang nyata.
4. Ekspresionisme , adalah aliran seni yang
mengutamakan pengungkapan sebuah ciptaan . Sedang impresionisme
merupakan aliran yang mendasarkan penciptaan karya , dari apa yang
dilihat dan dihayati.
Dari arti katanya “seni” berasal dari kata SANI yang
artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Sedangkan menurut kajian ilmu
di eropa mengatakan ART (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah
barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.
Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan
seni/karya seni sudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini
terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa
lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan
warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba.
Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan
moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan
mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia
Purba dengan manusia Modern adalah terletak pada tujuan penciptaannya.
Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya
adalah semat-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia
purba adalah figure yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di
sekitarnya.
Sedangkan manusia modern membuat karya seni/penanda
kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinya dan
menggambarkan kondisi lingkungannya Dengan kata lain manusia modern
adalah figure yang ingin menemukan hal-hal yang baru dan mempunyai
cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian paa jaman
dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis; karena memang demikian
awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam
sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam
Seni pun terbagi atas beberapa macam diantara lain , Seni Rupa , Seni Musik , Seni Lukis , Seni Pahat , Senu Patung , Seni Tari , dan banyak kesenian lainnya.
Seni pun terbagi atas beberapa macam diantara lain , Seni Rupa , Seni Musik , Seni Lukis , Seni Pahat , Senu Patung , Seni Tari , dan banyak kesenian lainnya.
Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan
bersama/milik bersama.karya- karya seni yang ditinggalkan pada masa
pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya.
Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti bangunan
atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di
Indonesia sendiri. Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak
tersebut hanya penjelasan yang menyatakan benda/bangunan tersebut di
buat untuk siapa”.
Ini pun hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi sich saya sendiri tidak tahu pasti. Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis.
Ini pun hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi sich saya sendiri tidak tahu pasti. Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis.
Sejak kapan fungsi individulistis dari seni mulai
tampak ?, katanya para sejarawan lagi, beliau-beliau mengatakan sejak
seni memasuki jaman moderen. Kenapa ini bisa terjadi ? (ini kata saya
sedikit mengutip kata-kata para ahli yang terdahulu). Karena mengikuti
pola berfikir manusia yang maunya mencari kebaruan dan membuat perubahan
(entah baik atau buruk).
Dalam sejarah seni terjadi banyak pergeseran. Sejak renaisans atau bahkan sebelumnya , basis-basis ritual dan kultis dari karya seni mulai terancam akibat sekularisasi masyarakat. Situasi keterancaman itu mendorong seni akhirnya mulai mencari otonomi dan mulai bangkit pemujaan sekular atas keindahan itu sendiri.
Dalam sejarah seni terjadi banyak pergeseran. Sejak renaisans atau bahkan sebelumnya , basis-basis ritual dan kultis dari karya seni mulai terancam akibat sekularisasi masyarakat. Situasi keterancaman itu mendorong seni akhirnya mulai mencari otonomi dan mulai bangkit pemujaan sekular atas keindahan itu sendiri.
Dengan kata lain fungsi seni menjadi media ekspresi,
dan setiap kegiatan bersenian adalah berupa kegiatan ekspresi kreatif,
dan setiap karya seni merupakan bentuk yang baru, yang unik dan
orisinil. Karena sifatnya yang bebas dan orisinal akhirnya posisi karya
seni menjadi individualistis.
Seni pada perkembangannya di jaman modern mengalami perubahan atau pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi seni dan desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri nama Theodor Adorno di beri nama “Seni Tinggi” untuk Seni Murni dan “Seni Rendah” untuk Seni Terapan atau Desain.
Seni pada perkembangannya di jaman modern mengalami perubahan atau pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi seni dan desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri nama Theodor Adorno di beri nama “Seni Tinggi” untuk Seni Murni dan “Seni Rendah” untuk Seni Terapan atau Desain.
Karena menurutnya dalam seni tinggi seorang seniman
tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (kebutuhan
pasar/bertujuan komersial) dalam menciptakan sebuah karya seni/murni
ekspresi, sedangkan seni rupa rendah adalah seni yang dalam
penciptaannya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adorno
menganggap seni harus berbeda harus berbeda dengan benda lain (barang);
ia harus mempunyai “sesuatu”.
Sesuatu itu tidak sekedar menjadi sebuah komoditas.
Karena sebuah karya atau benda yang sebagai komoditas akan menghancurkan
semangat sosial, pola produksi barang yang menjadi komoditas adalah
pola yang ditentukan dari atas oleh seorang produsen.
Terakhir kita menuju pada jaman
Post-moderen/Kontemporer. Di jaman Kontemporer ini bentuk kesenian lebih
banyak perubahannya baik secara kebendaan atau kajian estetiknya, yang
lebih dahsyat lagi landasan logikanya.